Halaman

Total Tayangan Halaman

Minggu, 17 Agustus 2014

Gejala Seks Matang Dini

Tulisan saya kali ini diambil atau copy paste dari blog Ayah Edy (http://www.ayahkita.blogspot.com/) dan juga dari facebook Komunitas AYAH EDY (https://www.facebook.com/pages/Komunitas-AYAH-EDY/141694892568287?fref=ts). Karena menurut saya hal ini sangat penting diperhatikan semua orang khususnya para orang tua.
~0~
Ayah Edi ini aku Lidya (bukan nama sesungguhnya) fasilitator pendidikan anak usia dini, aku mo nanya kira2 wajar gak sih jika anak usia 5 tahun laki2 melihat teman wanitanya maaf “penisnya” menegang, kebetulan aku bagian dari sebuah sekolah Kindergarten di Jakarta. Aku jadi bingung apa yah yg mesti aku lakukan.. sudah begitu anak ini suka pegang2 teman wanitanya.... oh my God...please help me ya ayah.... aku malu dan bingung harus berkonsultasi pada siapa dan bagaimana harus memberitahu orang tuanya..? apa mungkin orang tuanya tidak tahu atau malah pura2 tidak tahu... please help ya dan tolong namaku di rahasiakan. Tksh.

Dear Mba Lidya yg baik,

Mulai hari ini tidak perlu bingung lagi Mba Lidya. Itu yg di sebut dengan fenomena SEKS MATANG DINI.

Belakangan ini kamipun banyak menerima pengaduan mengenai gejala sex matang dewasa yg muncul pada anak-anak yg usianya masih sangat dini dan belum semestinya.

Pada dasarnya ”Ereksi” pada anak laki-laki semacam ini wajar muncul pada setiap anak, asalkan usianya sudah mencapai pubertas kira-kira 14-15 tahun untuk wanita dan 16-17 tahun atau lebih untuk laki-laki. Ini adalah sebuah gejalan tumbuhnya dan pematangan hormon estrogen pada wanita dan hormon totesteron pada laki-laki. Namu demikian menjadi tidak wajar jika usia anaknya masih 5 tahun. Dan belakangan ini memang usia pubertas anak semakin muda saja dan terus maju ke usia yg lebih muda.

Sebelum melangkah pada tinndakan penyelamatan, maka sebaiknya kita tahu lebih dulu faktor apa saja yg menjadi pemicu utama munculnya fenomena Seks Matang Dini ini.

Otak anak bagian atas itu terdiri dari 2 bagian yg di sebut bagian belahan kiri dan belahan kanan, belahan kiri itu untuk berpikir Sains Analisis dan Bagian kanan itu untuk berfikir Fantasi/Imaginasi. Pada masa anak2 umumnya yg lebih aktif adalah bagian belahan kanan yg bersifat FANTASI.

Jadi penyebab munculnya sex usia dini yg pertama itu adalah karena seorang anak sering melihat adegan yg berbau pronografi seksual tanpa ada yg mendampingi dan membimbingnya. Biasanya ini bersumber dari jenis tontonan sinetron yg berbau pacaran, erotisme dan pornografi, film-film dewasa yg di bungkus dalam bentuk kartun, seperti Avatar dan sejenisnya, Film anak yg di bumbui adegan percintaan dsb, game2 anak baik off line maupun on line seperti GTA yg mempertontonkan adegan seksual pada anak, VCD porno dsb, komik2 anak yg bergambar pornografi dan lain-lain.

Pada saat semua ini di tonton oleh anak usia dini maka otak fantasinya akan membantu dan mendorong hormon seksualnya tumbuh lebih cepat dan lebih dini dari yg semestinya.

Yang kedua ”diduga” adalah bersumber dari makanan yg disuntik oleh hormon2 pertumbuhan, seprti yg banyak di lakukan pada ayam2 konsumsi agar bisa tumbuh lebih cepat dan bisa di potong lebih awal, Sapi2 yg di suntik hormon pertumbuhan agar cepat besar dan gemuk, ikan2 air tawar yg melalui makanannya di beri hormon pertumbuhan, dan apa bila di konsumsi oleh anak maka hormon2 tadi akan mempengaruhi pertumbuhan seluruh oragan tubuh anak termasuk organ2 seksualnya. Begitulah apa yg disampaikan oleh Ikatan Vegeterian International yg berpusat di Brussel, Belgia.

Jika kita ingin menyelamatkan si anak maka segeralah lakukan tindakan untuk memutus dari sumber-sumber pemicunya tadi yg berupa contoh tontonan, bacaan, permainan dan makanan. Semakin cepat semakin baik.

Dirumah kami sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengganti menu anak2 kami dengan yg lebih natural dan menghindari makanan yg berpotensi memicu pertumbuhan seks matang dini tadi, kemudian game pun kami ganti dengan Edu Game (permainan edukasi) dan tontonan kami pilihkan hanya yg aman2 saja. Dan memblok stasion2 tv yg berbahaya bagi anak.

Untuk menyelamatkan si anak, mungkin kita bisa mulai mengajarkan pendidikan sex usia dini yg terbimbing.... karena pada dasarnya sekxual itu netral, tergantung belahan otak mana yg meresponsnya, apa bila yg meresponse adalah belahan otak sebelah kiri maka respon si anak akan berubah menjadi Sain Biologis dan jika sebelah kanan maka responnya lebih kepada fantasi dan erotisme.

Bahas bersama dengan bergambar organ2 reproduksi mulai dari tumbuhan binatang hingga manusia... sehingga anak2 terbiasa melihat organ reproduksi dari semua jenis makhluk hidup dan mereka melihatnya dari sisi Sains Bilogis Kedokteran.

Jelaskan dengan baik2 pada orang tuanya tentang fenomena yg terjdai pada anaknya dan bagaimana ini bisa terjadi. Ajak orang tuanya untuk bekerjasama memutus semua hal yg menjadi pemicu munculnya fenomena ini. Ajak orang tua untuk terlibat mengajarkan seks dengan respon otak kiri, gunakan buku2 bergambar medis kedokteran sebagai alat bantu menjelaskan organ reproduksi.

Jika ini dilakukan dengan sabar, terus menerus dan konsisten maka biasanya dalam waktu 2-4 bulan anak tersebut mulai terbiasa dengan respon otak kirinya terhadap hal2 yg berhubungan dengan lawan jenisnya.

Lakukan ini segera karena semakin bertambah usia anak semakin sulit untuk di atasi.

Semoga langkah-langkah tersebut di atas bisa membantu Mba Lidya, orang tua dan anak tersebut untuk bisa memiliki reaksi seks yg wajar sesuai dengan usianya.

Jika kita mau pasti bisa.... semoga berhasil.
~0~
Hallo ayah edy, aku Hesty (bukan nama sesungguhnya). please tolong dong..???. aku lagi agak2 resah nich... masak anakku masih baru usia kira4 tahun kok udah cerita2 seneng ama teman cowoknya di Kinder Gartennya, wah... aku suprise juga.. sekaligus bingung kok bisa ya... trus sebagai ortu bagaimana yach... aku harus menyikapinya...? Please tolong di jawab asap ya...please...

Bu Hesty yg baik,

Kira-kira putri kecil ibu lebih mirip siapa ya...? ayahnya atau bundanya waktu masih kecil dulu..?.(maaf sekedar bergurau).

Memang betul sekali belakangan ini sy sering mendapat keluhan dari orang tua mengenai anak-anak usia dini mereka yang sudah menunjukkan tanda-tanda ketertarikan pada lawan jenis juga bertanya seputar organ dan aktivitas seksual. Cukup mengejutkan memang jika dibandingkan dengan zaman kita kecil dulu yg mungkin baru mulai tertarik pada lawan jenis saat usia SMP atau malah SMA.

Dari seorang ahli nutrisi sy mendapatkan masukan bahwa hal ini mungkin dipicu oleh jenis2 makanan yg banyak dikosumsi oleh anak kita dewasa ini yg sebagian besar telah dicampur dengan sejenis hormon pertumbuhan baik disuntikan pada binatang konsumsi ataupun di campur bersama zat-zak kimia lainnya.

Terlepas dari benar tidaknya hal tersebut tapi sy yakin bahwa hormon pertumbuhan yg disuntikan pada hewan kosumsi seperti ayah boiler dan sapi ada kaitannya dengan pertumbuhan hormon2 estrogen dan testosteron yg menyebabkan terjadinya seks matang dini pada anak-anak kita.

Faktor kedua adalah banyaknya jenis rangsangan seksual yg mempercepatnya matangnya hormon seksual pada anak2 terutama melalui program televisi yg menyajikan tayangan yg sangat kental sekali dengan bumbu adegan pornografi. Jika ibu cermati tayangan sinetron anak-anak zaman sekarang hampir semuanya di bumbui kisah percintaan dan suka-sukaan meskipun pemerannya masih anak2 usia belia dan bahkan mungkin ada yg tergolong masih balita.

Sementara jika dibandingkan dengan saat kita kecil dulu akses dan tontonan yg berbau percintaan semacam ini sangatlah terbatas (kita dulu hanya punya satu stasion TV yg di awasi ketat). Menurut hemat saya faktor inilah yg menjadi pemicu terbesar prilaku sex matang dini anak.

Selain tontonan ternyata komik2 bergambar anak sejenis manga dan hentai ada juga yg dibumbui adegan seks yg vulgar, Bahkan film2 seperti Avatar dan sejenisnya kerap juga disisipi adegan pornografi.

Yang lebih mengerikan lagi ternyata Game-game anak seperti GTA (Grand Theft Auto) baik di Play Station, Gadget2 anak atau di Game On Line Internet juga berisi adegan kekerasan dengan adegan senggama yg vulgar. Game GTA ini telah menjadikan anak kita untuk berperan sebagai pencuri mobil dan melawan polisi atau hukum. Dan jika berhasil mengalahkan Hukum, maka anak kita akan mendapat hadiah memilih wanita xxx untuk di ajak bercinta hingga bersenggama.

Bayangkan jika kita sebagai orang tua tidak mengetahui ini semua ??? Sementara Game2 on line semacam ini banyak bertebaran dimana2 tertutama di dekat2 tempat anak kita bersekolah. (sumber Buku Membangun Indonesia yg kuat dari keluarga, penerbit Tangga Pustaka)

Hal ini juga ternyata di benarkan berdasarkan teori neuro sains (Teori Sains Otak) yg mengatakan bahwa sistem syaraf otak anak kita akan merespon hal-hal apa yg paling sering di terima oleh sistem indra penerimanya, dan hal tersebut akan mempercepat proses pertumbuhan hormon2 terkait. Sehingga pada akhirnya ini akan memicu munculnya fenomena seks matang dini. Mungkin ini mirip dengan perumpamaan buah yg di petik dan di peram atau di Karbit agar lebih cepat matang atau matang dipercepat sebelum waktu alamiahnya.

Masalahnya jika hal ini sudah terlanjur terjadi apa yg perlu kita lakukan?

Langkah pertama tentu saja sy menganjurkan para orang tua sedapat mungkin tidak memarahi anaknya, karena marah hanya akan menyebabkan anak tidak mau bercerita pada kita orang tuanya dan mungkin ia memilih cerita pada orang lain atau temannya, ini akan menjadi jauh lebih tidak terkendali dan bisa lebih berbahaya.

Langkah kedua adalah tenang dalam menanggapinya, bahkan berikan rasa antusias dan ketertarikan kita untuk mendengar lebih dalam ceritanya dan asal-usulnya.

Langkah ketiga adalah hanya bertanya dan terus menggali tanpa marah, mencela, menuduh atau menyanggah.

Langkah2 komunikatif tersebut di atas, kami sebut Probing (menggali) telah di tuangkan secara detail dalam buku kami yg berjudul "Mendidik anak zaman sekarang itu ternyata mudah lho... Asalkan tau caranya" diterbitkan oleh Tangga Pustaka. cara2 ini telah berhasil di praktekan oleh para orang tua yg pernah mengikuti Parenting ini.
Semakin ramah kita pada anak maka semakin mudah kita menggali informasi dari anak, semakin lengkap informasi maka semakin mudah kita melakukan tindakan penyelamatan.

Ingat anak akan jauh lebih mudah diarahkan jika kita lebih ramah dan bersahabat ketimbang kita marahi dan hukum.

Langkah berikutnya adalah Pencegahan, kami menganjurkan para orang tua untuk memilihkan makanan yg lebih alami tanpa hormon pertumbuhan. Dan yg jauh lebih penting adalah menghindari anak dari melihat tontonan atau tayangan yg memicu pertumbuhan hormon2 seksual anak sebelum waktunya. Baik melalui TV, Bacaan komik porno juga Game2 yg berisikan kekerasan dan pornografi.

Sebenarnya seks sendiri adalah sesuatu yg netral, Ia akan menjadi cenderung negatif manakala hadir tidak pada tempatnya dan belum waktunya,

Sesungguhnya jika kita mau, Seks itu bisa kita arahkan responsenya menjadi Sains biologi yg menjadi fungsi kerja bagian otak kiri anak, misalnya dengan memberi penjelasan ke arah sistem reproduksi yg terdapat pada hewan dan tumbuhan. Sementara Seks akan mengarah pada pornografi jika yg ditampilkan adalah bentuk2 visual imaginasi dan erotisme (yg menjadi bagian dari fungsi kerja otak kanan anak).

Masalahnya adalah pada masa anak2 biasanya mereka cenderung bereaksi dominan dengan otak kanan (visual)nya, jadi jika mereka melihat adegan seks tanpa bimbingan dari orang dewasa yg tepat (ortu dan guru) maka mereka langsung merespon hal tsb sebagai erotisme.

Untuk anak-anak usia dini akan jauh lebih baik jika pembicaraan seputar seks dan hubungan lawan jenis di arahkan pada Sains Biologi dan kedokteran ketimbang pada visualisasi imaginasi, hanya sayangnya tayangan televisi kita malah melakukan sebaliknya..

Ketika anak sudah terlanjur melihat dan bertanya seputar ketertarikan lawan jenis dan aktivitas seksual sebaiknya tidak perlu panik dan ditutup-tutupi, sedapat mungkin kita mengarahkan penjelasan kita pada sisi sains dari organ seks dan hubungan seks misalnya dengan menjelaskan proses reproduksi, kemudian sedapat mungkin mengajak anak untuk mengeksplorasi aktivitas reproduksi misalnya pada serangga, pada beberapa jenis ikan, berbagai macam tumbuhan dan sebagainya agar setiap ia melihat aktivitas seksual ia terbiasa untuk melihatnya sebagai sebuah aktivitas sains biologi yg alami.

Selain itu kita juga bisa menambahkan penjelasan tentang efek2 penyakit yg ditimbulkan akibat aktivitas sexual yg tidak sehat berikut contoh2 gambar yg kita ambilkan dari buku2 sains kedokteran. Jika ini yg lebih sering kita lakukan dan perlihatkan pada anak maka otak kiri anaklah yg akan jauh lebih dominan bekerja manakala datang pengaruh dari luar yang berbau pornografi dan seksual.

Cara inilah yg juga kami terapkan di sekolah kami dan pada orang tua yg menyekolahkan anaknya disana, karena proses ini perlu kekompakan antara orang tua dan pihak guru disekolahnya untuk membentengi anak kita dari fenomena bahaya sex matang dini yg saat ini marak terjadi dimana-mana.

Sabtu, 16 Agustus 2014

Dirgahayu Republik Indonesia ke 69

Hari ini minggu 17 agustus 2014, segenap bangsa Indonesia bersuka cita merayakan kemerdekaan RI 69 tahun silam dimana para pehlawan bangsa bertumpah darah rela berkorban demi kemerdekaan Indonesia hingga saat ini kita tidak perlu lagi merasakan penjajahan. Alangkah bersyukurnya kita yang lahir setelah keadaan sudah merdeka jadi kita tidak perlu ikut berperang melawan penjajah, merasakan pahit getirnya masa penjajahan yang terkenal kejam itu bahkan kita juga harus siap merelakan keluarga kita yang gugur dalam medan perang sungguh semoga para pahlawan itu mendapatkan syahid.

Nah, sekarang setelah 69 tahun Indonesia merdeka apa yang telah kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan? maaf sebelumnya, menurut saya saat ini memang Indonesia telah merdeka namun sesungguhnya bangsa Indonesia masih terjajah dalam hal moralnya. Kasus korupsi merajalela dari pejabat atasan hingga pejabat paling rendah setingkat RT pun ada beberapa yang melakukannya sunnguh miris mereka dengan tenangnya menggunakan uang rakyat demi kepentingan pribadi atau kelompok dan lagi lagi disini rakyat yang menjadi korban. Sebenarnya saya bukanlah orang yang melek politik bahkan bisa dikatakan saya adalah orang yang buta politik tidak tahu menahu soal politik namun lama-lama geram juga jika melihat para koruptor di media masa (TV) yang dengan senyum mengembang dihadapan kamera dengan kasusnya itu seolah-olah dia bagaikan selebritis yang dikejar-kejar wartawan sungguh tak punya rasa malu. Dimana rasa malu itu? apakah sungguh tidak adakah rasa malu itu dihati?. Dan satu lagi yang membuat saya sedih dengan bangsa Indonesia yang "katanya" sudah merdeka ini adalah kurang adanya keadilan yang benar-benar adil dari para penegak hukum dan hukum di negara kita ini cenderung tumpul keatas namun runcing kebawah. Tak jarang saya melihat ada berita seorang yang hanya mencuri sendal atau mencuri ayam dihukum berbulan-bulan namun seorang yang korupsi milyaran bahkan trillyunan rupiah diberi keringanan hukuman dan didalam penjaranya pun dilengkapi berbagai fasilitas modern bak tinggal di dalam hotel berbintang. Sungguh ironi bangsa Indonesia tercinta ini yang di elu elu kan sudah merdeka namun moralnya makin rusak saja.

Namun saya sangat yakin diantara sekian banyak kebobrokan di negara kita ini masih ada segelintir orang yang benar-benar bersih menegakkan hukum, yang amanah dengan jabatannya, yang benar-benar mengabdi untuk rakyat dan memang mereka inilah orang-orang yang mungkin saat ini banyak musuhnya, banyak yang tidak suka, dan tak jarang banyak yang menjatuhkan semoga orang-orang ini selalu dilimpahkan karunia oleh Alloh SWT. Akankah kita diam saja melihat dan menunggu hancurnya negara Indonesia yang kita cintai ini atau kita berusaha bertindak untuk menyelamatkan bangsa ini demi anak cucu keturunan kita?. Karena dimasa depan kita lah yang akan menjadi pemimpin negara menggantikan generasi sebelumnya, jika saat ini kita sudah rusak moralnya akankah cuma mimpi disiang bolong ketika dimasa depan bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera. Tidak sungguh tidak akan terjadi semua butuh proses yang panjang, tidak dapat dibangun hanya dengan semalam. Untuk itu marilah mulai sekarang juga kita tanamkan moral yang baik dimulai dari diri kita sendiri kemudian anak-anak kita, adik-adik kita, kerabat, saudara, dan semuanya sebelum semuanya terlambat dan kita hanya tinggal menyesalinya. Sungguh, saya juga bukan orang yang selalu lurus dan selalu benar namun tidak ada salahnya terus memperbaiki diri dan belajar dari kesalahan lagian saya juga belum bisa berbuat sesuatu untuk Indonesia tapi setidaknya sedikit ikut berperan sedikit untuk ikut campur tangan dalam membenahi moral adik-adik kita jangan sampai menjadi generasi yang merusak itu sudah lebih baik daripada kita berdiam diri atau malah justru kitalah yang menjadi profokator kerusakan moral itu. Naudzubilah.

Jika kita mampu untuk menjadi seorang pemimpin rakyat, maka jadilah pemimpin yang amanah. Namun jika kita tidak mampu cukup menjadi orang yang peduli dan berperan untuk kemajuan bangsa. Jika hal itu masih belum mampu juga maka janganlah jadi orang yang merusak.

Kamis, 14 Agustus 2014

Perkembangan Anak Usia 1-2 Tahun

Anak usia 1-2 tahun mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Mulai dari merangkak dan melangkah dengan gerakan yang terbatas sampai dengan berjalan sendiri dan mengeksplornya secara mendalam, menarik dan mendorong tiap pegangan dan memutar setiap handle pintu. Jika orang tua menginginkan "kedamaian" atau dalam artian tidak mau terjadi keributan dan rusaknya barang rumah tangga maka orang tua harus pandai mengatur barang pecah belah ditempat yang aman. Sebab akan sangat kurang efisien ketika orang tua selalu mengatakan jangan sentuh, awas, tidak boleh, dll pada anak setiap kali si anak hendak memegang atau mengambil barang-barang. 

Perkembangan Fisik
  • Pada usia 15 bulan anak dapat berdiri tanpa bantuan tangan, sanggup berjalan sendiri dengan jarak kaki yang lebar dan tangan terangkat keatas untuk menjaga keseimbangan.
  • Setelah usia 2 tahun, anak kemungkinan besar sudah bisa berlari tanpa menabrak sesuatu dan akan berhenti ketika ingin berhenti.
  • Kebanyakan anak dapat turun anak tangga sambil berpegangan tapi mereka akan menjejakkan kedua kakinya pada tiap anak tangga sebelum berpindah pada anak tangga berikutnya.
Perkembangan Sosial Emosional
  • Pada usia 18 bulan anak dapat :
    1. Menjelajah lingkungan sekitar, menyentuh, mendorong apapun yang dapat mereka raih dan lihat
    2. Menikmati kontak fisik
    3. Mudah berubah suasana emosinya, secara cepat berubah mood nya dari gembira sedih dan marah
    4. Biasanya ketakutan pada orang asing
    5. Menunjukkan perilaku kelekatan pada orang tua
    6. Menunjukkan kesedihan ketika ditinggalkan orang tua dan kadang merajuk ketika orang tua kembali
  • Pada usia 2 tahun anak dapat :
    1. Mulai mengeksplor lebih luas, membuka pintu dan mencoret-coret
    2. Bermain dekat-dekat dengan anak lain, tapi belum melibatkan anak lain (kecuali anak lain yang lebih besar yang dapat beradaptasi bermain dengan anak usia 2 tahun)
    3. Belum dapat berbagi (egosentris, masih menganggap semuanya adalah miliknya sendiri)
    4. Sangat takut pada perpisahan
Perkembangan Motorik
  • Pada usia 18 bulan anak dapat :
    1. Berjalan dengan terampil meskipun masih sering jatuh ketika berusaha berlari
    2. Memanjat pada perabot yang rendah
    3. Dapat mendorong mainan seperti troli
    4. Dapat meletakkan satu objek seperti balok dengan seksama
    5. Mulai mencoret-coret dengan pensil
    6. Dapat mengambil benda-benda yang kecil
  • Pada usia 2 tahun anak dapat :
    1. Berlari tanpa jatuh ketika berbelok atau berhenti
    2. Tetap berjongkok ketika memungut benda-benda
    3. Mengangkat kursi kecil dan memindahkannya
    4. berjalan mundur sambil menarik barang atau mainan
Perkembangan Bahasa
  • Kemampuan berbicara meningkat dari rata-rata 10 kata pada usia 15 bulan menjadi 100 lebih pada usia 18 bulan. Pemahaman kata juga sangat meningkat
  • Pada usia 2 tahun dapat mengatakan apa yang mereka butuhkan seperti kata susu, kue, dll meskipun beberapa kata masih diucapkan dengan tidak benar
  • Kalimat menjadi lebih panjang dan lebih akurat seperti : lagi, dan saya mau susu lagi, dll
  • Pemahaman bahasa meningkat sehingga mereka dapat mengingat 2 hal dalam satu waktu misal : ambil bola dan lempar ke Ayah
  • Mulai memahami makna kata dengan perasaan seperti : wow, aduh, dll untuk mengekspresikan kegembiraan atau kesakitan
  • Sudah memahami kata untuk menunjukkan pada orang lain apa yang mereka mau seperti : tidak mau, pergi sana, dll
  • Mereka kemungkinan tergagap atau ragu-ragu pada kata tertentu atau kata yang menarik
  • Dalam hal berbahasa dan berbicara, anak usia 18 bulan dapat :
    1. Babbling dengan keras, kadang pada diri sendiri dan pada orang lain seperti sedang bercakap-cakap
    2. Mendengarkan suara benda-benda dan berbicara dengan sesuatu, mulai memahami kata "tidak"
    3. Mengikuti perintah sederhana seperti : ambil sepatumu!
    4. Mampu mengidentifikasi benda-benda yang familiar ketika ditanya misalnya : mana sepatu, mana sendok, dll
    5. Menggunakan 6 atau lebih kata yang telah dikenalnya meskipun kata tersebut belum jelas
  • Dalam hal berbahasa dan berbicara, anak usia 2 tahun dapat :
    1. Mampu menggunakan lebih dari 50 kata yang telah dikenal
    2. Mendengarkan dan mengucapkan
    3. Mulai menggunakan 2 kata yang disambung seperti : mobil ayah
    4. Bersenandung dan menikmati lagu yang familiar
    5. Babbling sambil bermain dengan kata baru yang sudah dikenal
Apa yang perlu dilakukan orang tua
  • Jika anak senang memencet tombol, memutar gagang pintu sebagai upaya belajar menggunakan otot dan perasaan bagaimana dapat mengatur sesuatu maka lindungi barang pecah belah kemudian berikan mainan mereka sendiri dengan knob dan tombol
  • Jika anak tertarik bermain puzzle maka berikan mainan puzzle sederhana
  • Anak menyukai menyambung sesuatu, mengisi wadah, dan memasang-masangkan benda
  • Anak mulai tertarik melihat gambar-gambar, secara khusus benda-benda dan hewan yang familiar maka biarkan anak membuka sendiri halaman-halaman buku bergambar
  • Sediakan mainan seperti buah-buahan, hewan, mobil, dll sehingga mereka dapat belajar tentang perbedaan dan persamaan
  • Biarkan anak bermain sendiri tanpa interfensi sehingga mereka belajar mengembangkan diri dan mereka akan meminta banuan ketika membutuhkan
  • Mereka senang menirukan perilaku orang lain seperti berpakaian, bermain boneka mengikuti aktivitas rumah tangga yang disekitarnya, bermain telepon, dll
  • Mulai ajarkan pada anak toilet training ketika usia 2 tahun